MEMBANGUN MUSIC HOME RECORDING YANG MURAH MERIAH
Belakangan
ini, tiap kali hendak merekam sebuah lagu (demo) band saya harus
mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Itupun terkadang hanya hendak
mengambil sample (data) mentah yang dilakukan di studio musik yang
menggunakan fasilitas DIGITAL RECORDING, kemudian harus di titipkan lagi
pada seorang sound engineer (yang kami percaya) untuk di EDITING dan di
MIXING, baru setelah itu di MASTERING. Dan hasilnya, belum tentu sesuai
dengan keinginan Band kami.
Bayangkan, biaya DIGITAL RECORDING
saat ini minimal (rata-rata) berkisar antara Rp 250.000,- s/d Rp
350.000,-. Kemudian EDITING, MIXING dan MASTERING pada seorang sound
engineer profesional bisa mencapai Rp 500.000,- tergantung dari
negosiasi. Berarti minimal band kami harus menyiapkan Rp 750.000,- untuk
merampungkan SEBUAH lagu (demo).
Nah, hal diatas lah yang
memaksa kami mempelajari DAW (DIGITAL AUDIO WORKSTATION) untuk
meminimalisir pengeluaran rutin band kami dalam hal memproduksi lagu.
Berbekal informasi dan colongan-colongan ilmu terkait dengan hal diatas,
maka kami mencoba membangun sendiri DIGITAL HOME RECORDING Studio di
markas kami dengan dana yang tidak terlalu mahal, tapi kualitasnya cukup
untuk membuat musik demo.
Berikut daftar hardware utama yang kami gunakan :
a. PC
1.Motherboard ASUS P5PE-VM
2.Processor INTEL CORE 2 DUO 2,8 Ghz
3.Sound card CREATIVE SOUNDBLASTER AUDIGY VALUE 7.1
4.Hardisk SATA 160 Gb
5.2 keping MEMORY masing-masing 2Gb
6.SAMSUNG DVD RW COMBO
CPU ini kisaran harganya sekitar 4,5 juta
b. SPEAKER and utility
1.Speaker SONY ex Sony Mini COMPO
2.Stereo FLAT POWER AMPLIFIER
3.EXTENSION CABLE dengan jack kecil ke besar
4.NOISE REDUCTION (bisa menggunakan digital multi effect ataupun box pedal effect)
*optional : PRE AMP atau DI/BOX
c. Software
1.Steinberg CUBASE 3 atau 4
2.Steinberg WAVELAB
d. VST Plugin
1.Waves Machine Labs DRUMAGOG
2.Image Line FRUITYLOOPS
3.WAVES audio plugin
4.Nomad Factory BLUESTUBES
5.MAGIC AUDIO CLEANING
6.IKMultimedia AMPLITUBE 2 & AMPEG
7.dll
Untuk
PC, kami sengaja memilih motherboard ASUS dengan alasan value dan tahan
lamanya (relatif sich...). Alasan lainnya adalah karena motherboard ini
dapat di upgrade processor nya hingga 2,8 dan upgrade memory-nya
mencapai 4Gb yang diperlukan untuk menampung kebutuhan plugin yang
mungkin diperlukan pada saat mixing.
Creative soundblaster audigy
value 24bit 7.1 merupakan sebuah gaming soundcard yang murah (value)
namun mampu mendukung proses recording, dengan latency yang rendah dan
24 bit.
Kemudian speaker yang kami gunakan hanya stereo speaker
bekas dari sebuah mini compo yang sudah sering kami gunakan (Compo-nya)
untuk mendengarkan kaset / CD Audio favorit kami sehingga kami cukup
mengenal karakter outputnya. Hanya saja kami tambahkan sebuah stereo
power amplifier flat (Tanpa tone control dan preAmp), untuk mengangkat
output signal dari soundcard.
Noise reduction kami gunakan untuk
menjaga agar floor noise instrument kami tidak terlalu besar sehingga
mengganggu proses editing.
Untuk recording softwarenya kami
menggunakan Steinberg CUBASE 3 dan 4, karena apabila kami melakukan drum
recording di studio lain (misalnya menggunakan Cubase 3) maka kami
masih bisa mengedit sample mentah dari studio tersebut.
Nah,
dengan modal awal kami sekitar Rp 4,6 juta, maka kini band kami dapat
menekan biaya produksi lagu demo dan memiliki sebuah HOME DAW. Dengan
begitu selain hemat, kami dapat bereksperimen dengan sebebas-bebasnya.
Semoga bermanfaat.
Sumber : http://moonashaq.blogspot.com/2009/06/membangun-music-home-recording-yang.html
kalo ane malah nekat2an bro.dana ga ada,modal fruity loops sm adobe audition doang.hasilnya bs ddngr di blog ane.yg pnting mari terus berkarya! :)
BalasHapusada usulan soundcard yg bagus ga gan tapi yg murah meriah?
BalasHapusHmmm...banyak pilihan kok...tergantung budgetnya berapa terus fitur yg seperti apa yang diinginkan.
BalasHapusSalam hormat bro
BalasHapusPelajaran mixing awal sy mulai dgn soundblaster live sb brapa lupa sy, yp hasil ny bagi yg mndengar mngira itu rekording di studio besar haahaha....kunci ny adalah jam terbanc telinga aja sih